Halaman

Selasa, 18 Juni 2013

MEMAHAMI REAKSI OKSIDASI, REAKSI REDOKS, BILANGAN OKSIDASI

Elektrokimia
Kata elektrokimia dari elektron (arus listrik) dan kimia (reaksi kimia). Arus listrik yang menghasilkan reaksi kimia atau reaksi kimia yang menghasilkan arus  listrik. Reaksi redoks singkatan dari reaksi reduksi – oksidasi yang berjalan serempak.

Mengisi accu mobil atau mengisi baterai handphone adalah arus listrik searah menjadi reaksi kimia dan menghidupkan lampu dengan accu atau sedang menilpon seseorang dengan HP adalah reaksi kimia menjadi arus listrik yang kemudian dijadikan tenaga gelombang elektromagnit. Reaksi yang menghasilkan arus listrik bila dalam proses reaksi ada salah satu atau dua unsur yang melepas elektron dan ada atom atau unsur lain yang menerima elektron.

Reaksi Oksidasi
Pada mulanya reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen atau reaksi dengan gas O2. Contohnya besi berkarat akibat reaksi antara unsur besi dengan oksigen yang ada di air. Suatu atom atau unsur atau senyawa yang bereaksi dengan oksigen mengalami reaksi oksidasi oleh gas O2. Karena oksigen mengoksidasi maka oksigen akan direduksi. Dengan demikian reaksi oksidasi dan reaksi reduksi selalu terjadi serempak (simultan).

Mengapa Reaksi Oksidasi - Reduksi Dinamakan Reaksi Redoks dan Bukan Okred?
Reaksi reduksi adalah reaksi yang selalu diikuti pembebasan tenaga dan reaksi oksidasi adalah reaksi yang memerlukan tenaga. Reaksi yang disertai pembebasan tenaga adalah reaksi yang mudah terjadi, sedang reaksi yang memerlukan tenaga adalah reaksi yang sukar terjadi. Reaksi yang membebaskan tenaga (reaksi yang mudah terjadi) didahulukan diikuti reaksi yang memerlukan tenaga (sukar terjadi). Oleh karena itu reaksi reduksi-oksidasi disingkat reaksi redoks. 

Memahami Reaksi Redoks
Perhatikan reaksi di bawah ini :
  1. Reaksi  2 H2 +  O2 à 2 H2O,  menceritakan gas H2 diokidasi oleh O2, O2 direduksi oleh H2 dan H2O sebagai senyawa hasil reaksi redoksnya
  2. Reaksi  H2 +  Cl2 à 2 HCl  menceritakan gas H2 diokidasi oleh Cl2, Cl2 direduksi oleh H2 dan HCl sebagai senyawa hasil reaksi redoksnya.
Karena reaksi (2) tidak melibatkan O2 dan gas H2 tetap dinamakan reduktor maka reaksinya juga tetap dinamakan reaksi oksidasi dan reduksi. Untuk memahami reaksi redoks lebih lanjut digunakan istilah Bilangan Oksidasi atau biloks.

Bilangan Oksidasi Atau Biloks
Batasan Bilangan Oksidasi atau biloks suatu atom di molekul atau di ion-ionnya adalah bilangan yang menunjukkan muatan listrik partial atom-atom penyusun molekul atau ionnya.  Bilangan oksidasi atom atau unsur atom = 0

Bilangan oksidasi beberapa atom dan unsur :
  • Biloks H  di atom H = 0, di molekul H2 = 0, di HCl atau di seluruh molekul normalnya = +1 dan di NaH = -1.  Bilok H = + 1 di NaOH, H3PO4 HSO4-
  • Biloks O di atom O = 0, di  molekul  O2 = 0, di  H2O atau di seluruh molekul normalnya = – 2 dan di  H2O2  = –1. Biloks O di NaOH, Ca(OH)2 adalah – 2   
  • Total biloks atom-atom penyusun molekul (netral) = 0
Contoh : total biloks atom-atom  di H2SO4, H3PO4, K2Cr2O7  KMnO4 dan molekul netral lain sama dengan nol. 
  • Total biloks atom penyusun ion sama dengan muatan ionnya 
Contoh : total biloks atom-atom  di ion SO42- , HPO42-, dan di ion Cr2O72-      = – 2, di ion MnO4- , di ion H2PO4- = –1 , dan di PO43- = –3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar